Laman

S'lamat Datang di Blog SAYA by: SALMON MARBUN'SE_AK

Senin, 10 Juni 2013

AKUNTANSI KAS



Kas merupakan aktiva atau sumberdaya ekonomi perusahaan yang paling cepat dapat ditukarkan (likuid) dengan sumberdaya atau aktiva lainnya dan tidak dibatasi penggunaannya.Yang termasuk kas adalah uang koin, uang kertas, cek, uang yang disimpan di bank yang penggunaannya tidak dibatasi. Aktiva yang setara dengan kas (atau: setara kas) adalah aktiva lancar perusahaan yang segera dapat dikonversikan menjadi kas. Yang termasuk aktiva setara kas adalah deposito berumur kurang dari 3 bulan, investasi dalam surat hutang (obligasi) atau surat berharga ekuitas (saham) yang dimaksudkan untuk spekulasi dan sewaktu-waktu dapat dijual (marketable securities/available on sale securities).
1.       Kas yang dibatasi penggunaannya untuk tujuan tertentu (dana). Termasuk dalam pengertian dana adalah:
·         Kas kecil (Petty Cash) yaitu dana yang disisihkan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran rutin perusahaan yang jumlahnya tidak terlampau besar (material) atau tidak memerlukan cek. Biasanya jumlah kas kecil tidak terlampau besar atau material, sehingga dana kas kecil digabungkan pelaporannya dengan kas.
·         Penyisihan kas untuk membayar obligasi (sinking fund) atau untuk membayar pembangunan, pembelian atau renovasi aktiva tetap. Kas yang dicadangkan untuk hal-hal tertentu apabila jumlahnya tidak material tetap dilaporkan sebagai kas namun harus dicantumkan atau dijelaskan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan (Notes to Financial Statement). Apabila jumlahnya material, maka  dana ini harus dipisahkan pelaporannya dengan kas, apakah sebagai aktiva lancar lainnya atau sebagai investasi.
·         Penyisihan kas yang diwajibkan bank sebagai syarat pinjaman. Kas  ini diklasifikasi sebagai investasi jangka panjang atau aktiva lain-lain.
2.       Bank Overdraft (cerukan)
Cerukan terjadi karena saldo kas di bank tidak mencukupi membayar cek yang ditulis perusahaan tetapi bank tetap membayarkannya dan akibatnya saldo di bank menjadi minus.Cerukan atau Bank Overdraft harus direklasifikasi (dipindahkan) menjadi hutang lancar.
Contoh: Saldo bank PT. A per 31/12-2005 menunjukkan saldo (500).PT. A harus membuat reklasifikasi:
Cash                                       500
Bank Overdraft                     500

PENGENDALIAN ATAS KAS

Karena Kas memiliki risiko kehilangan dan kecurangan yang tinggi, maka perusahaan sebaiknya menetapkan pengendalian internal yang baik untuk kas. Beberapa pengendalian internal yang dapat diterapkan terhadap akun kas adalah:
1.       Memisahkan fungsi penyimpan, pencatat dan otorisasi kas untuk menghindari penyalahgunaan kas. Kecurangan kas potensial terjadi apabila fungsi-fungsi itu disatukan.
2.       Menggunakan sistem  Imprest(dana tetap) untuk dana kas kecil. Sistem Imprest menghasilkan pengendalian internal yang lebih baik daripada sistem dana berfluktuasi.
3.       Melakukan perhitungan kas (Cash Opname) secara mendadak pada waktu tertentu
4.       Menyetorkan penerimaan kas ke bank setiap hari.
5.       Menyimpan kas yang belum sempat disetorkan ke bank di wadah penyimpanan yang aman dari pencurian dan kebakaran (Misalnya: menyediakan brankas).
6.       Melakukan Rekonsiliasi Bank
Dana kas kecil adalah kas yang disisihkan untuk pengeluaran-pengeluaran harian yang relatif kecil yang tidak memerlukan cek.Pada umumnya, system dana kas kecil digunakan pada perusahaan yang melakukan pembayaran menggunakan cek. Dalam mengoperasikan system dana kas kecil, dilakukan pemisahan antara kasir pemegang kas kecil dengan kasir utama. Secara periodik kasir utama atau bendahara mengisi kas di kasir kas kecil.   Ada dua pendekatan atau kebijakan  dalam system dana  kas kecil:
·    Sistem Dana  Berfluktuasi (Fluctuating system), yaitu sistem kas kecil dimana pengisian kas kecil dilakukan dalam jumlah yang tidak teratur dan tidak didasarkan bukti kas keluar. Setiap pengeluaran kas kecil yang terjadi langsung dicatat dengan mengkreditkan akun kas kecil. Dalam sistem ini tidak ada pertanggungjawaban terhadap pengeluaran kas kecil.
·    Sistem Dana Tetap (Imprest System), yaitu sistem kas kecil dimana pengisian kas kecil didasarkan pada jumlah pengeluaran di bukti kas keluar kas kecil. Pada saat transaksi terjadi tidak dilakukan pencatatan atas bukti-bukti transaksi. Kasir kas kecil hanya mengumpulkan bukti- bukti pengeluaran kas. Pencatatan transaksi pengeluaran dilakukan setelah dilakukan pengisian kas kecil. Kas kecil diisi hanya sejumlah pengeluaran yang terjadi sehingga dana kas kecil tetap, kecuali dilakukan kebijakan perubahan saldo kas kecil.
 
Contoh:
Pada tanggal 5/1-2006 PT. A    membentuk dana kas kecil sebesar Rp.400.000 dan diisi setiap minggu. Pengeluaran yang terjadi selama satu minggu adalah:

6/1-2006
Dibayar biaya perjalanan dinas
Rp.125.000
7/1-2006
Dibayar biaya bensin
Rp.20.000
9/1-2006
Pembelian alat tulis kantor
Rp.50.000
10/1-2006
Dibayar pembelian materai
Rp.18.000
11/1-2006
Dibayar biaya bensin
Rp.15.000

Tanggal 12/1-2006 kas kecil diisi. Catat transaksi diatas dengan menggunakan:
  1. Sistem imprest, dimana sewaktu penghitungan ditemukan jumlah kas kecil tersisa Rp.169.500
  2. Sistem berfluktuasi. Pengisian kas kecil Rp. 350.000. Berapa sisa kas kecil seharusnya?

Jawaban:
Transaksi
Pencatatan dalam sistem dana tetap
Pencatatan dalam sistem berfluktuasi
Dibentuk dana kas kecil Rp. 400.000
Petty Cash              400.000
      Cash                              400.000
Petty Cash              400.000
      Cash                       400.000
6/1-06 Biaya perjalanan  dinas
Tidak dicatat
Traveling expense         125.000
          PettyCash                       125.000
7/1-06 Biaya Bensin Rp. 200.000
Tidak dicatat
Fuel & Oil Expense           20.000
           Petty Cash                      20.000
9/1-06 Pembelian alat tulis Rp.50.000
Tidak dicatat
Supplies Expense          50.000
           Petty Cash                    50.000
10/1-06 Pembelian Materai
Tidak dicatat
Supplies Expense             18.000
           Petty Cash                   18.000
11/1-06 Pembelian Bensin Rp. 15.000
Tidak dicatat
Fuel & Oil Expense            15.000
            Petty Cash                       15.000
12/1-06 Pengisian kas kecil
Travelling Expense          125.000
Fuel & Oil Expense           35.000
Supplies Expense               68.000
Cash sort & Over                 2.500
         Cash                                  230.500
Petty Cash              350.000
         Cash                         350.000
Saldo kas kecil setelah pengisian
Rp.169.500+ Rp. 230.500 = Rp.400.000
 Rp. 172.000+350.000 = Rp. 522.000

REKONSILIASI BANK


Rekonsiliasi bank dilakukan untuk menyesuaikan akun kas di bank menurut catatan perusahaan dan menurut catatan bank seperti dilaporkan pada rekening Koran.Apabila perusahaan memiliki rekening giro di bank, maka bank mengeluarkan rekening Koran setiap bulan.Saldo kas yang tercatat di rekening Koran biasanya berbeda dengan akun kas di bank menurut catatan perusahaan.Untuk mengetahui penyebab perbedaan maka dilakukan Rekonsiliasi antara catatan di buku kas entitas dan catatan yang ada pada rekening koran. Perbedaan biasanya disebabkan oleh:
1.       Perusahaan telah mencatat penerimaan kas yang sudah disetor ke bank, namun penerimaan itu belum terlihat di rekening Koran bulan yang sama. Penyebabnya adalah entitas menyetor uang ke bank pada saat akhir bulan dimana bank sudah tutup buku. Setoran ini mungkin akan tercatat pada rekening Koran bulan berikutnya. Setoran yang belum terlihat di rekening Koran disebut Setoran dalam perjalanan (Deposit in transit).
2.       Perusahaan telah mencatat pengeluaran cek (pengeluaran kas) di register cek, namun pengeluaran ini belum terlihat pada rekening Koran pada bulan yang sama. Penyebabnya adalah cek yang sudah dikeluarkan perusahaan belum dicairkan oleh penerima cek sampai akhir bulan tutup buku bank. Pengeluaran ini disebut Cek yang belum dicairkan (Outstanding Cheque). Karena belum diuangkan oleh si penerima cek, maka bank belum mengurangkan dari saldo bank.
3.       Bank telah mencatat penerimaan kas dalam rekening Koran bank, namun perusahaan tidak mengetahui adanya penerimaan kas atau penagihan yang dilakukan bank sampai rekening Koran diterima. Contoh: Setoran pelanggan yang langsung ke rekening perusahaan atau penagihan bank kepada pelanggan (Collected by Bank)
4.       Bank telah mendebitkan/ membebankan  perusahaan, namun perusahaan belum mengetahui sampai rekening Koran diterima. Pembebanan bank (Bank Charges)  biasanya terdiri dari:
·         Biaya administrasi, yaitu biaya pengurusan rekening perusahaan
·         Cek kosong (Not Sufficient Fund/NSF), yaitu cek-cek yang diterima perusahaan dari pelanggan namun ketika dicairkan dana pelanggan tidak memadai.
5.       Kesalahan- kesalahan Bank atau perusahaan. Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi adalah kesalahan mencatat jumlah cek atau penerimaan atau kesalahan pendebitan atau pengkreditan yang dilakukan oleh bank.
Laporan rekonsiliasi bank bisa dibuat dalam beberapa bentuk. Bentuk-bentuk laporan rekonsiliasi bank terdiri dari:
  1. Laporan Rekonsiliasi bank 1 kolomà menyesuaikan saldo rekening Koran bank agar sesuai dengan saldo kas di bank di buku besar atau sebaliknya, menyesuaikan saldo kas di bank di akun Buku besar perusahaan agar sesuai dengan saldo di rekening Koran.
  2. Laporan Rekonsiliasi bank 2 kolomà menyesuaikan saldo rekening Koran Bank dan catatan saldo kas di bank di buku besar perusahaan sehingga diperoleh saldo kas di bank yang sebenarnya.
  3. Laporan Rekonsiliasi bank 4 kolom (Proof of Cash)à biasanya digunakan oleh auditor untuk memeriksa mutasi bank perusahaan dan meguji saldo bank. Dilakukan dengan menyesuaikan saldo bank awal, penerimaan bank, pengeluaran bank dan saldo akhir.



Contoh:
PT. AYALA SUKSES
LAPORAN REKONSILIASI BANK
PER 30 Juni 2004
Saldo menurut rekening Koran                                                                                         Rp. 7.000.000
                - Setoran dalam perjalanan (Deposit in transit)                                                    1.540.000
                - Cek-cek beredar (Outstanding cheque         )                                               Rp. (2.000.000)   
Saldo akun kas di buku besar                                                                                             Rp. 6.540.000

Catatan Kas di Bank  bulan Juli:         Rekening Koran                    Buku
Saldo 31 Juli 2004                                                                8.650.000                              9.250.000
Setoran Juli                                                                           5.000.000                              5.810.000
Cek bulan juli                                                                        4.000.000                              3.100.000
Penagihan wesel tagih                                                        1.000.000                              0
Biaya bank                                                                             15.000                                   0
Cek kosong (NSF Cheque)                                   335.000                 0
Diminta:
Buat Rekonsiliasi bank dengan bentuk 1 kolom, 2 kolom dan 4 kolom.


1.       Laporan rekonsiliasi bank 1 kolom (menyesuaikan saldo kas di bank menurut rekening Koran bank menuju saldo kas di buku besar perusahaan, atau sebaliknya).

Untuk membuat laporan rekonsiliasi bank model ini, diasumsikan salah satu saldo perlu disesuaikan menuju saldo yang dianggap benar.Apabila saldo menurut rekening Koran bank perlu disesuaikan ke saldo menurut buku besar yang diasumsikan benar, maka saldo menurut rekening Koran ditampilkan pada sisi bagian atas. Sebaliknya, apabila saldo menurut buku besar perlu disesuaikan ke saldo menurut rekening Koran, maka saldo menurut buku besar ditampilkan pada sisi bagian atas. Model 1 kolom untuk rekonsiliasi bank PT. Ayala Sukses dapat dibuat sebagai berikut:

PT. AYALA SUKSES
LAPORAN REKONSILIASI BANK
(Saldo di rekening Koran menuju saldo di buku besar)
Per 31 Juli 2009
Saldo menurut rekening koran
8.650.000
Ditambah:

Setoran dalam perjalanan (Deposit in transit)
2.350.000
Pembebanan oleh bank (Bank Charge)
15.000
Cek tidak cukup dana (NSF Cheque)
335.000



Dikurang:

Cek-cek yang masih beredar (Outstanding Checks)
(1.100.000)
Piutang usaha (Notes Receivable)
(1.000.000)


Saldo menurut Buku Besar
9.250.000


Keterangan:

1.       Pos- pos yang menambah saldo rekening Koran adalah:
a.        penerimaan-penerimaanyang sudah dicatat perusahaan namun belum terlihat  di rekening koran (yaitu setoran dalam perjalanan/deposit in transit). Perhitungan setoran dalam perjalanan dapat dilihat pada pembahasan selanjutnya (laporan rekonsiliasi bank 2 kolom)
b.       pembebanan oleh Bank (biaya administrasi, NSF Cheque) sudah dikurangkan bank dari saldorekening koran dan pengeluaran ini belum dicatat pihak perusahaan. Agar saldo rekening Koran sama dengan saldo menurut perusahaan maka pembebanan ini harus ditambahkan kembali ke saldo rekening Koran.
2.       Pos-pos yang mengurangi saldo rekening Koran adalah:
a.        pengeluaran-pengeluaran yang sudah dicatat di buku besar namun tidak terlihat di rekening Koran (contoh: Outstanding Cheque). Agar saldo rekening Koran sama dengan saldo menurut perusahaan maka pengeluaran yang sudah dicatat oleh pihak perusahaan juga harus dikurangkan dari saldo rekening Koran.
b.       Penerimaan dari pelanggan yang langsung diterima bank yang belum dicatat perusahaan ke buku besar (dalam kasus itu adalah Note Receivable) harus dikurangkan dari rekening Koran.
c.        Pendapatan bunga atas simpanan (pendapatan jasa giro) belum dicatat oleh perusahaan penerimaan sehingga harus dikurangi dari saldo rekening Koran.


2.       Laporan rekonsiliasi bank 2 kolom (masing-masing saldo disesuaikan  untuk mencari saldo yang seharusnya)

Laporan rekening Koran ini dibuat dengan menyesuaikan kedua saldo, baik menurut buku besar ataupun menurut rekening Koran.Tujuannya adalah mencari saldo yang seharusnya.
Model 2 kolom untuk kasus PT. AYALA SUKSES  dapat dibuat sebagai berikut:


PT. AYALA SUKSES
LAPORAN REKONSILIASI BANK
Per 31 Juli 2004
Saldo menurut rekening koran
8.650.000
Saldo menurut Buku Besar
9.250.000
Ditambah:

Menambah:

Setoran dalam perjalanan (deposit in transit)
2.350.000
Wesel tagih(Notes Receivable)
1.000.000
Mengurangi:

Mengurangi:

Cek-cek masih beredar(Outstanding Checks)
(1.100.000)
Pembebanan bank (Bank Charges)
(15.000)


Cek tak cukup dana (NSF Cheque)
(335.000)




Saldo seharusnya 
9.900.000
Saldo seharusnya 
9.900.000
Keterangan:
1. setoran dalam perjalanan (Deposit in transit) bulan juli:
Pihak perusahaan telah mencatat dan menyetor sejumlah uang ke bank namun setoran itu tidak terlihat di rekening koran. Setoran sudah diterima bank namun karena perbedaan waktu pengakuan maka setoran itu belum tercantum di rekening Koran bulan juli (mungkin akan tercantum dalam rekening Koran berikutnya). Untuk memeroleh saldo yang seharusnya maka jumlah setoran dalam perjalanan harus ditambahkan pada sisi saldo menurut rekening Koran. Setoran dalam perjalanan bulan juli dapat dihitung sebagai berikut:

Setoran bulan juli menurut perusahaan………………………………………….
Rp.5.810.000
Setoran bulan juli menurut rekening Koran (termasuk di dalamnya setoran dalam perjalanan bulan juni)………………………………….


Rp.5.000.000

Setoran dalam perjalanan bulan juni (masuk di rekening Koran bulan juli)……………………….

(Rp. 1.540.000)

Setoran bulan juli seharusnya di rekening Koran…………………………….
 (Rp. 3.460.000)
Setoran dalam perjalanan bulan juli……………………………………………….
Rp. 2.350.000
2.       Cek-cek yang masih beredar (Oustanding Cheques) bulan juli:
Cek-cek yang masih beredar sudah dicatat mengurangi saldo kas perusahaan, namun karena cek itu belum dicairkan maka bank belum mengurangkan saldo kas di bank/rekening Koran.Pengeluaran ini pasti akan dicairkan pemegang cek sehingga sisi saldo menurut rekening Koran harus dikurangi untuk mencari saldo seharusnya. Perhitungan cek-cek yang masih beredar dapat dilihat di bawah ini:
Cek-cek bulan juli dikeluarkan perusahaan……………………………………………..
Rp. 3.100.000
Cek bulan juli menurut Rekening Koran (termasuk cek bulan juni)……………………………………………………….

Rp. 4.000.000

Cek-Cek beredar bulan juni…………………………………..
(Rp. 2.000.000)

Cek bulan juli yang sebenarnya diterima bank …………………………………………
(Rp.2.000.000)
Cek-Cek yang beredar bulan juli……………………………………………………………….
Rp. 1.100.000
3.       Penagihan wesel tagih
Wesel tagih perusahaan sudah ditagih atau dibayarkan ke bank . Penerimaan ini belum dicatat di buku kas perusahaan sehingga wesel tagih ini ditambahkan ke saldo menurut catatan perusahaan.
4.       Pembebanan oleh bank
Pembebanan oleh bank dalam bentuk biaya administrasi bank atau pembebanan bank karena menerima cek yang tidak cukup dana (NSF Check atau cek kosong). Tentunga, pengurangan ini belum dicatat mengurangi saldo kas menurut perusahaan sehingga harus dikurangkan pada sisi saldo menurut perusahaan.
5.       Jasa Giro
Meskipun tidak termasuk dalam kasus diatas, jasa giro harus ditambahkan ke saldo menurut catatan perusahaan karena bank telah menambah saldo namun belum dicatat menambah saldo menurut perusahaan.

1 komentar: